studentsite

Selasa, 06 Juni 2017

KONSERVASI ARSITEKTUR SETU BABAKAN

BAB IV
USULAN PENANGANAN PELESTARIAN

Kegiatan Konservasi yang dilakukan di Setu Babakan meliputi pengelolaan kawasan, dimana fokus usaha yang dilakukan meliputi penataan baik dari pengelolaan pengunjung, penataan bangunan hingga infrastruktur di dalamnya.
Di kawasan Setu Babakan ini memiliki luas area yang sangat besar, sehingga untuk lebih memudahkan area pengamatan dibagi menjadi 4 zona, yaitu ;


Gambar 4.1 Pembagian Zona

Keterangan dan Penjelasan :
Zona 1 : Biru, Zona 2 : orange, Zona 3 : hijau, dan Zona 4 : Kuning.
Zona 1 ; yang saat ini sedang dilaksanakan oleh pemerintah sebagai pusat kebudayaan betawi, yang berisi pusat replika pemukiman rumah budaya betawi.

 Gambar 4.2 Rancangan Zona 1 Oleh Pemerintah DKI

Pada kawasan ini pelaksanaan pembangunan baru mencapai 20% dari total site yang akan terbangun karena kendalanya masih ada lahan yang belum terbebas.
Gambaran rancangan ini akan dibuatnya sebuah entrance atau pusat informasi kawasan budaya dengan pintu akses utama melalu jalan Moch. Kahfi II, terdapat pula sebuah wisma / penginapan bagi para pengunjung atau orang yang ingin belajar mengenai budaya bertawi lebih dalam. Untuk menunjang semuanya dan agar budaya betawi tidak punah maka akan di bangun sebuah bangunan sebagai tempat pelatihan seni budaya dan pusat pendidikan.

Gambar 4.3 Kesenian Tari dan Boneka Budaya Betawi

Zona 2 ; pada kawasan di zona 2 ini di rancang sebuah kawasan perkampungan budaya betawi yang kini sudah ada di zona 2 dan lebih di perbaiki dengan permukiman deret yang mengusung konsep rumah tradisional betawi agar lebih indah dan nnyaman bila berada di lingkungan situ babakan ini.

 Gambar 4.4 Kawasan Zona 2

Pada zona 2 terdapat 3 kawasan yang berbeda dan saling menyatu satu sama lain yaitu :

Warna hijau menunjukan kawasan perkampungan betawi yang kini sudah ada yang berfungsi sebagai tempat bersosial masyarakat kampung babakan dan sebagai tempat berkumpulnya masyarakat sekitar, juga tempat mengadakan acara-acara seni betawi seperti lenong dll.

Gambar 4.5 Pertunjukan Lenong di Kawasan PBB

Warna ungu menunjukan lokasi wisata kuliner yang menjadi satu dengan tempat pemancingan agar masyarakat sekitar tidak memancing di kawasan situ. Dan pada lokasi ini juga di baut taman bermain anak.
Gambar 4.6 Desain Pemancingan dan Wisata Kuliner

Warna merah menunjukan kawasan rumah / permukiman rumah deret dan memiliki kesamaan bentuk dengan mengusung konsep perumahan betawi modern. Dengan vie mengarah ke arah situ babakan.

Gambar 4.8 Desain Perkampungan Deret Di Sekitar Pinggiran Situ Babakan

Zona 3 : pada zona tiga ini saat ini terdapat sebuah pemancingan masyarakat dan rumah juga kios wisata kuliner masyarakat. Tidak berbeda jauh design pada zona 3 ini di bagi menjadi 3 kawasan yaitu kawasan kuliner dan kawasan perumahan deret betawi.

Zona 4 : seperti yang di sudah di rancang oleh pemerintah DKI Jakarta seperti di bawah ini,



Gambar 4.9 Kawasan Zona 4

 Pada rancangan di zona 4 terdapat 3 kawasan yaitu kawasan studio alam, plaza dan resort.
Studio alam ini berfungsi sebagai tempat home industri dll.
Gambar 4.10 Desain Perumahan Betawi Modern Pada Studio Alam

Pada kawasan ini sama seperti pada zona 1 dan gabungan dengan zona 2.
Plaza yang di fungsikan sebagai tempak bersosialisasi / berkumpul dan mnyatukan/menghubungkan dari zona 1 sampai 4.
Gambar 4.11 Desain Dermaga

Resort yang difugnsikan sebagai wilayah komersil /penginapan bagi pengunjung domestik maupun turis.
Gambar 4.12 Desain Resort

Pembagian lokasi menjadi 4 zona juga harus di sesuaikan dengan lokasi sekelilingnya. Penggunaan konsep pendestrian oriented agar tidak tejadi kerusakan yang berkepanjangan juga membuat pengunjung merasa nyaman.
Gambar 4.13 Desain Pedestrian Oriented Pada Keliling Situ

Pedestrian pada bagian barat dan timur tidak jauh berbeda adanya tempat berjalan manusia dan jalur sepeda.
Gambar 4.14 Desain Pedestrian Oriented Pada Keliling Situ

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan :

1. peningkatan kualitas lingkungan sangat penting di kawasan situ babakan. karena situ babakan memilikinilai ekonomis dan ekologis bagi penduduk serta sebagai pusat budaya betawi.
2. untuk mengembangkan kawasan situ babakan perlu adanya musyawarah terbuka dengan masyarakat untuk meningkatkan kesan public sesuai dengan fungsinya yaitu untuk public siapapun dapat berkunjung.
3. tema di kawasan situ babakan sangat mendukung terciptanya suatu keunikan tersendiri sehingga mengundang banyak pengunjung serta sebagai daya Tarik agar membuat pengunjung untuk kembali ke situ babakan.
4. pengembangan harus tetap memperlihatkan lingkungan sekitar situ babakan.


Saran :
1. untuk meningkatkan daya Tarik pengunjung dapat dilakukan dengan mengadakan banyak acara tradisionanl khas betawi.
2. pengelola lingkungan sangat dibutuhkan setelah proses perancangan.

Sumber : 
http://miraandrea18.blogspot.com