studentsite

Rabu, 28 September 2016

METODE KRITIK ARSITEKTUR(TUGAS SOFTSKILL)

METODE KRITIK ARSITEKTUR

Kritik arsitektur merupakan tanggapan dari hasil sebuah pengamatan terhadap suatu karya arsitektur. Disitu orang merekam dengan berbagai indra kelimanya kemudian mengamati,memahami dengan penuh kesadaran dan menyimpannya dalam memori dan untuk ditindaklanjuti dengan ucapan dalam bentuk pernyataan,ungkapan dan penggambaran dari benda yang diamatinya.

Metode-metode kritik dalam arsitektur dikelompokan menjadi :

1.      Kritik Normatif (Normative Criticism) 
Hakikatnya kritik ini adanya keyakinan bahwa di   lingkungan dunia manapun bangunan dan wilayah perkotaan selalu dibangun melalui suatu model, pola, sandaran sebagai sebuah prinsip. Norma juga berupa suatu yang tidak konkrit dan bersifat umum dan hampir tidak ada kaitannya dengan bangunan sebagai sebuah benda konstruksi. Kritik Normatif dibagi dalam beberapa metode, yaitu :
·          Kritik Doktrinal (Doctrinal Criticsm) Norma yang bersifat general, pernyataan yang tak terukur.
·          Kritik Terukur (Measured Criticsm) Sekumpulan dugaan yang mampu mendefinisikan bangunan dengan baik secara kuantitatif.
·          Kritik Tipical (Typical Criticism) Norma yang didasarkan pada model yang digeneralisasi untuk satu katagori bangunan yang spesifik.
·          Kritik Sistematik (Systematic Criticism) Norma penyusunan elemen-elemen yang saling berkaitan untuk satu tujuan.

2. Kritik Arsitektur Penafsiran
Kritik Arsitektur Penafsiran adalah mengkritisi suatu karya arsitektur dengan cara menafsirkan berdasarkan analogi-analogi. Hasilnya akan meningkatkan emosi bagi pendengar setelah itu terpengaruh atau menolak analogi-analogi tersebut. Kritik Arsitektur Penafsiran dibagi dalam beberapa metode, yaitu :
·          Metode Advokasi merupakan metode dengan cara mengarahkan pada suatu topik yang dianggap perlu untuk di perhatikan secara seksama tentang karya arsitektur. Contohnya, kritikus membantu kita melihat manfaat yang telah dihasilkan sang arsitek melalui karya arsitekturnya dan berusaha menemukan pesona yang awalnya kita kira hanya sebuah karya seni menjemukan.
·          Metode Evokatif merupakan metode dengan cara menggugah pemahaman intelektual atas makna yang dikandung pada suatu karya arsitektur. Contohnya, mendorong orang lain untuk turut membangkitkan emosi yang serupa sebagaimana dirasakan kritikus terhadap suatu karya arsitektur.
·          Metode Impresionistik merupakan metode dengan cara menggunakan karya seni atau bangunan lain sebagai dasar bagi pembentukan karya seninya. Contohnya, menggunakan karya arsitektur Le Corbusier sebagai inspirasi untuk karya arsitektur kita sendiri.

3. Kritik Arsitektur Deskriptif
Kritik Arsitektur Deskriptif adalah mengkritisi suatu karya arsitektur dengan cara mendeskriptifkan berdasarkan kenyataan atau fakta. Kritik Arsitektur Deskriptif dibagi dalam beberapa metode, yaitu :
·          Metode Depiktif merupakan metode yang menyatakan apa yang sesungguhnya ada dan terjadi secara nyata. Contohnya, saat melakukan survei lokasi untuk pembangunan yaitu bagaimana pun kondisi site dipaparkan dengan apa adanya tanpa di kurang-kurangi atau di lebih-lebihkan.
·          Metode Biografis merupakan metode yang hanya mencurahkan perhatiannya kepada sang arsitek yang membuat karya arsitektur tersebut, khususnya aktifitas yang telah dilakukannya. Memahami dengan logis perkembangan sang arsitek sangat diperlukan untuk memisahkan perhatian kita terhadap intensitasnya pada karya-karyanya secara spesifik. Contohnya, pengaruh kesukaan Frank Llyod Wright saat remaja pada permainan lipatan kertas terhadap bangunan-bangunan yang dirancangnya, informasi seperti ini memberi kita kesempatan untuk lebih memahami dan menilai sang arsitek terhadap karya-karyanya.
·          Metode Kontekstual merupakan metode yang membahas dengan teliti untuk lebih mengerti suatu karya arsitektur. Contohnya, proyek apa yang sedang dibangun, mengapa proyek tersebut dibangun, siapa arsiteknya, dan pertanyaan lain mengenai karya arsitektur tersebut hingga ke akarnya.

Sumber :
https://nuryuwandalinda.wordpress.com/2015/11/16/kritik-arsitektur/
https://ginadamar.wordpress.com/2015/11/17/kritik-arsitektur-deskriptif/
http://yesitsmemahambero.blogspot.co.id/2015/02/kritik-arsitektur-deskriptif.html