Kritik arsitektur perpustakaan Universitas Indonesia
ini menggunakan kritik normatif yaitu mengkritisi sesuatu baik abstrak maupun
konkrit sesuai dengan norma,aturan,ketentuan yang ada. Dan menggunakan metode sistematika merupakan metode yang memiliki ciri – ciri sebagai
berikut :
·
Hubungan
bangunan dengan kebutuhan pengguna dan lingkungan.
·
Pelaksana
pembangunan yang melibatkan banyak pihak.
· Bentuk
bangunan yang menggambarkan keindahan bangunan, mengahasilkan kritik berupa kepuasan dari pemilik maupun pengamat.
·
Memiliki
fungsi bangunan yang jelas bagi pengguna publik.
Universitas Indonesia (UI) telah membangun perpustakaan terbesar di Asia
yang menganut konsep "green building’. Perpustakaan ini dinamakan "The Crystal Knowledge". Menariknya,
bangunan ini dirancang oleh Mahasiswa UI, sehingga benar-benar terasa
kebanggaan UI pada khususnya dan Indonesia pada umumnya. Semoga
universitas-universitas lain di Indonesia memiliki perpustakaan yang moderen
juga sekaligus mempromosikan keunikan dan kecanggihan arsitektur anak bangsa.
Fasilitas tersebut dibangun di atas area seluas 2,5 hektare, sehingga akan
menjadi salah satu perpustakaan terbesar, termodern, dan terindah di dunia.
Perpustakaan ini akan menjadi salah satu motor internasionalisasi pendidikan
tinggi di Indonesia. Penting artinya untuk memacu produktivitas dan inovasi
kampus sebagai salah satu motor kemajuan peradaban bangsa.
Luas bangunan keseluruhan sekitar 30.000 m2 dan merupakan pengembangan dari
perpustakaan pusat yang dibangun tahun 1986-87. Pembangunan gedung delapan
lantai ini ditargetkan selesai pada bulan Desember 2009. "Proyek ini
didanai dari sumber pemerintah dan industri,terutama Bank BNI, dengan anggaran
senilai Rp100 miliar," papar Devi dalam siaran pers, Senin (1/6/2009).
Gedung perpustakaan ini didisain dengan konsep sustanaible building.
Sebagian kebutuhan energi menggunakan sumber terbarukan (solar energy). Di
dalam gedung tidak diperkenankan menggunakan plastik. "Area baru ini bebas
asap rokok, hijau, serta hemat listrik, kertas dan air.
Perpustakaan Pusat UI tersebut akan dapat menampung sekitar 10.000
pengunjung dalam waktu bersamaan atau diperkirakan akan menampung pengunjung
sekitar 20.000 orang per hari. "Perpustakaan ini akan menampung sejumlah
3-5 juta judul buku, dilengkapi ruang baca, silent-room bagi dosen dan mahasiswa
yang sedang menulis laporan penelitian atau karya ilmiah lainnya
Proses pembangunan
perpustakaan
akan dilengkapi sistem ICT mutakhir yang menungkinkan pengunjung menikmati
secara leluasa sumber informasi elektronik seperti e-book, e-journal, dan lainnya.
Sementara itu, sistem peminjaman akan berbasis sepenuhnya ICT. Akses luas akan dibuka di perpustakaan ini dengan pusat pembelajaran dan perpustakaan lain di dunia.
Sementara itu, sistem peminjaman akan berbasis sepenuhnya ICT. Akses luas akan dibuka di perpustakaan ini dengan pusat pembelajaran dan perpustakaan lain di dunia.
Sedangkan, keindahan perpustakaan lahir dari perpaduan gaya arsitektur yang
unik seperti prasasti, dinding perpustakaan terbuat dari batu dan kaca yang
berisi tulisan atau huruf dari seluruh dunia.
Pepohonan besar berusia 30 tahunan, dengan diameter lebih 100 cm, yang
tidak ditebang saat pembangunan, melengkapi bagian depan dan samping lanskap
gedung tersebut. Keindahan menjadi lengkap karena gedung mengeksplorasi secara
maksimal keindahan tepi danau yang asri, sejuk, dan, teduh.
Secara lebih
spesifik, fasilitas ini dimaksudkan pula bagi upaya meningkatkan mutu UI dan
perguruan tinggi lain di Indonesia seperti tercermin di ranking yang
dikeluarkan oleh berbagai lembaga internasional. Sebagai contoh UI mencanangkan
masuk 200 besar dunia atau 30 besar Asia. Posisi UI saat ini di tingkat dunia
adalah 287 dan di Asia 50 menurut versi THES QS. (ram)
Fasade Bangunan yang di desain menyerupai bukit yang menjulang tinggi,
namun tidak meninggalkan sistem penyaluran turunnya air hujun ke dalam tanah.
Rumput yang di tanamin di bagian atap bangunan perpustakaan memberikan kesan
alami, natural dan menyatu dengan alam. Begitu pula dengan sistem kelistrikan
pada bangunan yang ramah lingkungan, memberikan kesan konsep “green building”
sangatlah kuat pada bagian fasade bangunan dan sistem kelistirikan maupun
penyaluran air hujan.
Bangunan yang berada di bagian pinggir danau memberikan kesan
atmosfir pada mahasiswa beserta dosen agar merasakan lingkungan yang ramah dan
juga alami.
Bentukan Fasade
bangunan memberikan kesan modern sangatlah kuat, dengan adanya bentukan
bentukan simetris pada fasade bangunan, begitu pula dengan material yang di
gunakan pada bangunan.
Pada malam hari lampu dan segala macam yang
berhubungan dengan kelistrikan, benar-benar menggunakan Energi Ramah lingkungan
yaitu menggunakan Panel surya pada bagian fasade bangunan agar menyerap energi
sinar matahari secara maksimal.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar